Invalid Date
Dilihat 767 kali
Budidaya Lobster merupakan salah satu potensi yang menjanjikan di Desa Pacellekang. Berawal dari ratusan ekor, kini sudah ribuan ekor.
Muhammd Nursam
Gowa
Kantor Desa Pacellekang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tampak cukup ramai saat penulis tiba, Senin, 25 Maret 2024.
Kepala Unit Usaha Lobster Air Tawar Bumdes Bumi Pacellekang Sejahtera, Alauddin, 50, mengarahkan penulis menuju ke pusat penangkaran lobster di desa itu. Lokasi penangkarannya berdampingan dengan masjid.
Tampak lokasi itu dikelilingi kolam buatan. Suara gemericik air dari mesin kolam juga terdengar. Tidak berisik, tetapi menambah suasana asri bagi desa.
Kolam-kolam itu berisi ribuan ekor lobster. Indukan dan anakan lobster pun diletakkan terpisah. "Sudah ribuan ekor lobster air tawar saat ini. Awalnya hanya ratusan ekor," kata Alauddin, mengawali perbincangan kami.
Alauddin mengaku, dirinya adalah warga asli Desa Pacellekang yang sangat mencintai bidang pertanian yang tentunya sudah meliputi perikanan dan peternakan.
Dia pun mengisahkan, untuk memajukan roda ekonomi masyarakat, maka pemerintah desa mendirikan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Bumdes itu pun diberi nama Bumi Pacellekang Sejahtera.
Bumdes dimaksud berdiri sejak tahun 2016. Namun, karena banyak faktor yang jadi tantangan, maka sejak 2019 baru mulai aktif unit usahanya.
Usaha yang pernah ada, yakni budidaya singkong, pertamini, baru kemudian BRILink sekitar tahun 2019.
Kemudian karena adanya pandemi covid-19, usaha tersebut kurang maksimal. Hanya BRILink yang bertahan.
Kemudian pada akhir 2021, BUMDes menambah unit usaha baru berupa budidaya lobster air tawar. BRILink dan budidaya lobster inilah yang bertahan hingga sekarang.
Unit usaha budidaya lobster air tawar yang mulai ada sejak akhir 2021, dikatakan Alauddin, selama berjalan sudah menunjukkan adanya kemajuan yang dibuktikan dengan adanya masyarakat binaan budidaya lobster.
Sebanyak 30 KK warga desa menjadi binaan yang sudah tentu terkoneksi langsung sebagai binaan BumDes. Tujuan yang ingin dicapai adalah bagaimana masyarakat mendapatkan usaha sampingan atau tambahan di pekarangan rumah.
Konsepnya yaitu BUMDes mensupport bibit dan fasilitas kolam lewat program ketahanan pangan.
Selanjutnya, masyarakat dilatih dan didampingi dalam teknik budidaya, kemudian BUMDes membeli kembali hasil budidayanya.
"Dan diharapkan dengan program ini mampu menjadi desa atau kampung lobster. Dengan target pasar lokal dan mancanegara," urai Alauddin.
Dalam mengembangkan BUMDes untuk mencapai kemajuan usaha, pihaknya pun bekerja sama dengan berbagai pihak. Sejauh ini, BRI melalui program Desa BRILian memberikan support yang signifikan atas kemajuan desa.
Kasi Pembangunan dan Perencanaan Desa Pacellekang, Arifin Nukman, turut menyampaikan hal senada. Menurutnya, Bumdes sangat terbantu dengan adanya program pemberdayaan masyarakat yakni program Desa BRILian yang dilakukan pihak BRI di desa.
Program tersebut berupa pendampingan usaha di BUMDes terkait dengan cara kelola bumdes, literasi bisnis, dan manajemen keuangan.
Desa BRILian atas dorongan yang diberikan BRI, juga ada pendampingan dari Universitas Padjajaran.
Dilakukan pelatihan selama satu bulan berupa manajemen usaha untuk semua jenis usaha. Bagaimana mengelola BUMDes agar makin maju. "Trainernya dari mahasiswa S2 dan Ketua Prodi Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran," kata Arifin Nukman yang juga Pengawas Bumdes Bumi Pacellekang Sejahtera.
BUMdes sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat, diharapkan adanya dukungan dari berbagai pihak untuk terus memberdayakan dan memajukan masyarakat desa. (*)
Bagikan:
Desa Pacellekang
Kecamatan Pattallassang
Kabupaten Gowa
Provinsi Sulawesi Selatan
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini